Selamat Datang di Blog Triana , Semoga bermanfaat;) :)

Rabu, 22 Mei 2013

Tips Efektif Pendidikan Karakter di Sekolah



Tips efektif Pendidikan Karakter di Sekolah
       Ada beberapa tips efektif  pendidikan karakter di sekolah yang bisa ditawarkan. Berikut beberapa tips-tips sebagai berikut :
a.      Menghidupkan Sholat Berjamaah
Sholat berjamaah dalam Islam, selain menunjukan pentingnya kerukunan dan persaudaraan, juga menjadi wahana efektif dalam penyebaran pengetahuan antara ilmuwan dan orang awam. Sehingga, terjadi interaksi ilmiah yang bermanfaat bagi semua orang. Sholat menjadi salah satu elemen penting dalam pembangunan karakter seseorang.
Dengan adanya sholat berjamah, pelan-pelan namun pasti, moralitas anak didik akan semakin tertata. Sikap atau perilaku mereka semakin terkendali. Pendidikan memang bukan hanya transfer pengetahuan, tapi juga perubahan perilaku sesuai denagn nilai-nilai agung yang diyakini kebenarannya.
Disinilah pentingnya membangun kedekatan secara intens kepada Tuhan. Pendidikan agama menjadi sangat penting untuk melakukan pendalaman dalam bidang ini menuju tingkat kesadaran esensial yang mampu membentuk karakter yang bertanggung jawab.
  
b.      Mencium tangan Guru
Mencium tangan saat merupakan simbol kerendahan hati dan penghormatan seorang kepada orang yang dihormati dan disegani. Guru merupakan salah satu sumber ilmu sehingga sangat wajar dicium tangannya. Tradisi ini diharapkan ditularkan anak kepada orang tua dan tokoh yang dihormati. Bahkan mencium tangan ternyata cukup efektif untuk menghilangkan kesombongan dan keangkuhan pada diri seseorang. Dahulu agama memang ada aturan bahwa jika seseorang sudah besar maka tidak boleh menyentuh wanita yang sudah besar. Artinya dalam proses cium tangan ini, jika anak didik sudah besar, maka Ibu Guru cukup memberi isyarat dengan tangan, sehingga terhindar dari kontak fisik yang dilarang agama.
c.       Menambah Mata Pelajaran Biografi Para Tokoh
Pendidikan Karakter dapat dilakukan dengan memperkenalkan pemikiran dan perjuangan para tokoh bangsa. Selain itu, juga menanamkan dan menginternalisasi mental juara, serta menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme yang hampir pudar sekarang ini.
Tentu akan lebih efektif  jika anak didik diberi tugas membuat resensi biografi tokoh. Sehinga, mereka mengenal secara mendalam tentang diri mereka, baik dalam hal perjalanan hidup, pemikiran, latar belakang pendidikan, perjuangan, karya tips-tips mereka dalam meraih kesuksesan hidup.
d.      Membuat pesa-pesan pendek di tempat-tempat strategis
Dalam konteks sekolah, diusahakan ada banyak tempat yang bisa ditempelkan kata-kata mutiara dari para tokoh. Tidak perlu tulisan yang banyak, sedikit saja, asalkan mengenal maka akan membekas dalam pikiran, hati dan sikap anak didik. Kata-kata mutiara tersebut dibuat dalam bentuk permanen dan ada pula temporer. Dalam satu atau dua minggu diganti dengan kata-kata yang lain. Dengan demikian, anak didik mendapat sesuatu yang baru secara terus menerus, sehingga semangat belajar dan berprestasi di dinamis sepanjang waktu.


e.       Menggelar Doa dan Istighosah rutin
Selain aspek intelektual, kemampuan spiritual dan emosional juga sangat penting dalam meraih kesuksesan. Justru pendidikan karakter sangat erat kaitannya dengan pengasahan emosional dan spiritual. Dalam rangka memantapkan kedua aspek ini, sekolah seyogyanya menggelar doa dan istighosah.
Doa merupakan simbol dari optimisme dan awal bagi lahirnya keyakinan dalam meraih kesuksesan. Sedangkan istighosah merupakan lambang dari kedudukan kepada Tuhan yang menunjukan semangat menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya. Istighosah mengajarkan manusia untuk tidak sombong dan bersikap rendah hati. Selain itu juga menunjukan bahwa kesuksesan tidak bisa diraih secara sendirian, tetapi sangat membutuhkan pertolongan dari Allah SWT dan bantuan dari sesama. Disini, akan tampak semangat kolaborasi dan sinergi dalam membangun kekuatan untuk meraih kesuksesan bersama yang diidam-idamkan.
f.        Menyediakan koleksi Buku Akhlak yang Berkualitas
Bacaan sangat berpengaruh terhadap pemikiran, kepribadian dan moralitas seseorang. Bacaan yang berkualitas akan membakar semangat berprestasi dan mengembangkan diri. Sedangkan bacaan yang negatif akan mengahncurkan moralitas intelektualitas. Disinilah fungsi besar bacaan, sehingga dibutuhkan koleksi literatur yang ilmiah, ispiratif, motivatif dan revolusioner.
Dalam konteks pendidikan karakter, tersedianya buku bacaan akhlak, moral, etika dan motivasi adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Kepala sekolah bertugas aktif mengembangkan perpustakaan dengan melengkapi koleksi bacaan, fasilitas komputer, internet serta mengadakan kegiatan-kegiatan ilmiah seperti bedah buku, lomba menulis, seminar dan lain sebaginya. Kegiatan ini akan menggugah dan mendorong semangat seseorang untuk membaca, menulis, berdiskusi dan berkompetisi secara sehat yang bermanfaat bagi pembangunan karakter positif.
g.      Mengunjungi mentor
Pendidikan karakter membutuhkan sosok atau teladan yang bisa memberikan pengarahan, masukan dan contoh yang baik kepada jajaran guru, wali murid, siswa dan siswi serta pihak-pihak terkait. Mentor ini tentu manusia biasa yang mempunyai banyak kekurangan sekaligus kelebihan. Tetapi, kelebihan dan keunggulannya dalam bidang pemikiran, perjuangan dan akhlak lebih banyak,dan diakui manusia secara umum.
h.      Menanamkan keikhlasan
Dunia pendidikan merupakan dunia pengabdian yang suci bagi bangsa dan Negara. Tugas utama pendidikan adalah melahirkan kader-kader penerus bangsa yang berkualitas tinggi, baik moralitas, intelektualitas dan spiritualitas. Komersialisasi dan industrialisasi pendidikan akan menghilangkan ruh suci pendidikan yang bertugas mengubah perilaku anak didik sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini. Disinilah keikhlasan, ketulusan dan kesucian hati sangat penting. Menurut Imam Ghozali, seseorang bisa ikhlas jika mempunyai keyakinan bahwa hanya Allah lah yang memiliki kekuatan, sedagkan manusia dan seluruh makhluk tidak mempunyai kekuatan apa-apa. Dari sini, seseorang yang melakukan pekerjaan apapun tidak  mengharapkan balasan dari orang lain karena hanya Allah SWT yang bisa membalasnya.
i.        Memberikan Reward dan sanksi
Untuk mendorong atau mempercepat proses pendidikan karakter, seyogyanya pihak lembaga pendidikan memberikan reward kepada siswa yang berprestasi dan sanksi pada siswa yang gagal.
Reward sebaiknya diberikan pada akhir tahun, sedangkan sanksi diberikan setiap saat sebagi proses pembinaan mental. Reward yang diberikan haruslah yang menarik, sehingga mampu mendorong anak didik untuk berlomba-lomba memburunya. Disinilah pentingnya pelatihan, motivasi dan praktik yang sangat mendukung proses internalisasi pendidikan karakter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar